Benarkah tidak meminum kopi saat puasa bikin kepala jadi pusing

 


Bagi penikmat kopi, menyeruput minuman ini adalah acara sehari-hari. Namun memasuki bulan puasa, konsumsi kopi pasti akan dibatasi kerena pasti akan meminum kopi saat buka puasa saja 


Ternyata, beberapa orang memang merasa pusing karena tidak minum kopi saat berpuasa. Lantas, apakah melewatkan kopi saat puasa benar-benar memicu sakit kepala?

Kunjungi:link mengenai tentang kesehatan manusia 


Efek Menurut Dokter

Profesor Zubairi Djoerban, pakar dan spesialis penyakit dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengungkapkan, hal itu tidak benar.Profesor Zubairi menjelaskan bahwa pusing akibat tidak minum kopi akan mereda dengan sendirinya seiring berjalannya waktu puasa. Saat pusing, tubuh secara alami beradaptasi dengan rutinitas baru.


“Pusing mereda selama bulan puasa karena tubuh harus beradaptasi untuk tidak mengonsumsi kafein di siang hari,”kerena itu membuat pusing .kata Profesor Zubairi dalam sebuah pernyataan.


Suka Buka Puasa Pakai GorengaDisarankan Tetap Aktif Bergerak

Selain itu, Profesor Zubairi mengungkapkan bahwa merasa pusing atau lemas saat berpuasa adalah hal yang wajar. Karena itu, dia mengimbau warga untuk tetap aktif.


“Teman saya selalu lemas dan pusing saat berpuasa, kenapa? Puasa memang seoerti itu. Makanya harus aktif. Jangan hanya duduk dan tidur. Bisa juga olahraga ringan atau berkebun, atau bekerja,” ujarnya. dikatakan.Tak hanya pusing dan lemas, ternyata banyak juga yang mengeluhkan rasa lesu dan mengantuk saat berpuasa. Namun, menurut Prof Zubairi, puasa tidak berdampak demikian.


Padahal, menurut penelitian, puasa bisa membantu otak lebih baik melawan stres dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada diri kita .


“Kenapa puasa bikin ngantuk? Tidak benar,” kata Zubairi.


“Studi menunjukkan bahwa puasa justru membuat otak lebih tahan terhadap stres, lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, serta meningkatkan daya ingat dan pembelajaran lebih dalam lagi .



Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengenal slf rekanusa

persyaratan tentang slf

Bahaya struktural dalam audit bangunan